Selasa, 31 Agustus 2021

Vedio terkait DNA, GEN dan KROMOSOM

 Vedio terkait  dengan pengertian gen : https://www.youtube.com/watch?v=5MQdXjRPHmQ&list=PL5eqYuJdjxdux2N7oewymMjdbNxowvp_r&index=5


Berkaitan dengan gen,alel, kromosom : https://www.youtube.com/watch?v=cJUti1yUImU


BAB: PEWARISAN SIFAT

 

Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat adalah ilmu genetika. Dan materi pembawa sifat dinamakan GEN yang ada dalam kromosom.  Gen ada 2, somatik dan gonosom yang masing masing memiliki fungsi berdeda. 

SIAPKAN buku paket kalian dan ikuti vedio terkait  materi ini:  https://www.youtube.com/watch?v=snQpB27s2x4

Selanjutnya  kerjakan KUIS PEWARISAN SIFAT! Jangan Lupa Absen 1

KUIS PEWARISAN SIFAT

Kuis pewarisan sifat klik link: 

https://forms.gle/4RLyrSvVDyq2X1K4A

Rabu, 11 Agustus 2021

TUGAS IPA 8: GERAK PADA TUMBUHAN

 UNTUK TUGAS GERAK PADA TUMBUHAN KERJAKAN LINK BERIKUT

https://forms.gle/W51NanEr73ytgaGk7

KELAS 8 : Macam-Macam Gerak pada Hewan dan Tumbuhan

 

Macam-Macam Gerak pada Hewan dan Tumbuhan 

Tahu nggak sih, gerak pada hewan dan tumbuhan itu ada beberapa macam, lho! Yuk, kita belajar tentang gerak pada hewan dan tumbuhan bersama-sama!

--

Tahukah kamu, bahwa semua makhluk hidup itu bergerak? Bahkan tumbuhan yang kelihatannya diam saja, ternyata bergerak, lho! Nah, pada artikel ini, kita bahas bersama yuk mengenai gerak pada hewan dan tumbuhan. Ayo mulai!

Secara ilmiah, gerak pada makhluk hidup adalah suatu bentuk reaksi makhluk hidup terhadap rangsangan. Hewan mempunyai alat gerak aktif seperti kaki, sayap, atau sirip, sehingga gerakan yang terjadi disebut dengan gerak aktif. Sementara tumbuhan yang tidak mempunyai alat gerak aktif, geraknya disebut dengan gerak pasif.

Oke kita bahas gerak pada hewan dulu, ya!

Gerak pada Hewan

Temen-temen pernah kepo nggak sih, kenapa ya hewan itu harus bergerak? Nah, hewan bergerak itu ada tujuannya ya, teman-teman. Pertama, untuk mencari makan, misalnya kupu-kupu yang terbang hinggap di bunga untuk mengambil nektar. Kedua, untuk melindungi diri, misalnya kucing yang lari saat dikejar anjing. Selain itu, bisa juga untuk melakukan reproduksi dan berkembang biak.

Jadi, kalau kita tinjau dari habitatnya nih, hewan itu kan ada yang hidup di darat, air, dan udara. Nah, perbedaan habitat ini juga menyebabkan cara gerak hewan berbeda-beda, lho! Kalau di darat, gerak hewan yang paling umum kita lihat misalnya seperti berjalan dan juga berlari. Kalau di air, hewan bisa melakukan gerakan seperti berenang. Sedangkan di udara, hewan bisa melakukan gerakan terbang.

 

Burung Terbang (Sumber: giphy.com)

Nah, terus nih, ada hewan yang bisa melakukan satu pergerakan aja contohnya ikan yang hanya bisa berenang. Tapi ada juga hewan yang bisa melakukan lebih dari satu gerakan ya, contohnya pinguin yang bisa berjalan dan juga berenang. Wah, keren ya!

Baca juga: Kram Anthony Ginting, Satu dari Beberapa Macam Gangguan Sistem Gerak

Tapi ngomong-ngomong, kenapa ya hewan itu bisa bergerak?

Jadi, hewan itu bisa bergerak karena adanya rangka dan otot. Ketika keduanya saling berkoordinasi, maka akan timbul gaya otot.

Gaya Otor Penyebab Gerak pada Hewan

Gaya otot yang timbul inilah yang menyebabkan hewan jadi bisa bergerak. Begitu ya, teman-teman!

 

Gajah yang Sedang Berjalan (Sumber: giphy.com)

Oke, sekarang kita lanjut bahas gerak pada tumbuhan, yuk!

Gerak pada Tumbuhan

Gerak pada tumbuhan berbeda ya, sama gerak pada hewan. Kalau pada hewan, pergerakannya bisa diatur dan pergerakan itu bisa menyebabkan perpindahan posisi dari satu titik ke titik lainnya. Tapi, kalau tumbuhan nggak seperti itu, teman-teman. Bagi tumbuhan, bergerak itu merupakan bentuk respon dalam menanggapi rangsangan atau disebut juga sebagai iritabilitas.

Jadi, secara umum, gerak pada tumbuhan itu dibagi menjadi tiga jenis gerak, yaitu gerak endonom, gerak higroskopis, dan gerak esionom. Yuk, kita bahas satu-satu!

Gerak Endonom

Pertama yaitu gerak endonom. Endonom berasal dari kata endo yang artinya dalam. Jadi gerak endonom adalah gerak pada tumbuhan akibat rangsangan yang berasal dari dalam tubuh tumbuhannya, misalnya pH dan hormon.

Gerak Higroskopis

Kedua yaitu gerak higroskopis. Higroskopis berasal dari kata higro, artinya kelembapan yang terkait sama kadar air. Jadi, gerak higrospkopis adalah gerak pada tumbuhan yang rangsangannya dipengaruhi oleh perubahan kadar air di tubuh tumbuhan. Misalnya, terbukanya buah cemara.

 

Buah Cemara yang Mengering Akan Terbuka (Sumber: giphy.com)

Gerak Esionom

Ketiga yaitu gerak esionom. Gerak esionom adalah gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan dari lingkungan luar. Contohnya seperti cahaya, sentuhan, gravitasi, air, suhu dan juga zat kimia. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak esionom dibagi lagi menjadi tiga macam, yaitu tropismetaksis, dan nasti.

Tropisme

Tropisme adalah gerak tumbuhnya tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Ingat ya, kata kuncinya adalah tumbuh. Gerak tropisme ini dibagi lagi menjadi kemotropismefototropismetigmotropismehidrotropisme, dan geotropisme.

Positive Phototropism | Demonstration on Make a GIF

Contoh Fototropisme, Tumbuhan Mendekati Sumber Cahaya (Sumber: makeagif.com)

Taksis

Taksis adalah gerak berpindah tempat dari bagian tertentu tumbuhan, yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Pada gerak ini, kata kuncinya  adalah berpindah tempat. Misalnya, kemotaksis dan fototaksis.

Nasti

Nasti adalah gerak tumbuhan karena perubahan tekanan turgor, yaitu tekanan yang mendorong membran sel terhadap dinding sel. Nah, perubahan tekanan ini yang bisa menyebabkan tumbuhan bergerak. Gerakan ini adalah respon dari rangsangan, tapi gerakannya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Misalnya, fotonastiseismonastiniktinasti, dan nasti kompleks. Contohnya yaitu menutupnya daun putri malu waktu disentuh.

 

Daun Putri Malu Akan Menutup Jika Disentuh (Sumber: giphy.com)

Itu tadi artikel yang membahas tentang gerak pada hewan dan tumbuhan yang harus kita ketahui. Sekarang, kalian sudah tahu kan, macam-macam gerak pada hewan dan tumbuhan. Kalau kamu masih bingung dalam memahami pelajaran IPA, nggak perlu khawatir! 

TUGAS 2 BAB 2: REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN

UNTUK TUGAS 2 BAB 2:

Sistem Perkembangbiakan pada Tumbuhan

 

Sistem Perkembangbiakan pada Tumbuhan 

A. Sistem Reproduksi Tumbuhan

  • Generatif/seksual :  Perkembangbiakan secara kawin, terjadinya individu baru didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan betina. 
  • Vegetatif/aseksual : Perkembangbiakan secara tak kawin. 
1) Reproduksi Vegetatif pada Tumbuhan
a) Reproduksi Vegetatif Alami pada Tumbuhan
  1. Membelah diri/pembelahan biner
  2. Spora vegetatif
  3. Umbi (Macam-macam umbi: Umbi akar (singkong), umbi batang (wortel), umbi lapis (bawang merah)
  4. Rhizoma atau akar tinggal
  5. Geragih atau stolon
  6. Tunas
b) Reproduksi Vegetatif Buatan pada Tumbuhan
  1. Stek
  2. Okulasi
  3. Menyambung
  4. Mencangkok
  5. Merunduk
2) Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Jenis-jenis reproduksi Generatif, yaitu:
a) Konjugasi
b) Isogami
c) Anisogami
d) Penyerbukan

Bagian-bagian bunga:

Jenis-jenis bunga:
  • bunga lengkap
  • bunga tidak lengkap
  • bunga sempurna
  • bunga tidak sempurna
  • bunga jantan
  • bunga betina








Macam-macam penyerbukan:
a) Autogami
b) Alogami
c) Geitonogami
d) Blaster









Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari ke kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan menjadi : 
a) Anemogami (penyerbukan yang dibantu oleh angin)
b) Hidrogami (penyerbukan yang dibantu oleh air)
c) Zoidiogami (penyerbukan yang dibantu oleh hewan/serangga)
d) Antropogami (penyerbukan yang dibantu oleh manusia)
B. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
Teknologi reproduksi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan dengan beberapa teknik yang diharapkan dapat mengatasi masalah dalam perkembangbiakan.




















































BAB 2 : Reproduksi Tumbuhan dan Hewan (rangkuman)

 

 BAB 2 : Reproduksi Tumbuhan dan Hewan (rangkuman)

  • Reproduksi Tumbuhan dan hewan dapat melakukan secara seksual dan aseksual.
  • Reproduksi aseksual adalah reproduksi tumbuhan atau hewan tanpa melewati proses fertilisasi. Reproduksi aseksual menggunakan organ tubuh ataupun bagian tubuh hewan ataupun tumbuhan. Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melalui proses fer tilisasi, yaitu proses peleburan inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur).
  • Reproduksi aseksual alami tumbuhan Angiospermae dengan menggu nakan rhizoma, stolon, umbi lapis, umbi batang, kuncup adventif daun, dan anakan. Reproduksi aseksual buatan dapat dilakukan melalui cang kok, merunduk, menyambung, menempel dan setek. Reproduksi seksual merupakan cara reproduksi yang melibatkan sel kelamin dan fertilisasi.
  • Reproduksi seksual pada tumbuhan melibatkan sel kelamin berupa sel sperma yang dihasilkan oleh serbuk sari dan sel telur yang dihasilkan oleh putik. Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae secara seksual melalui penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada strobilus. Reproduksi aseksual terjadi melalui tunas akar pada tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji
  • Tumbuhan paku (Pteridhophyta) mengalami tahap gametopid dan sporofit. Reproduksi seksual terjadi pada tahap gametripid yaitu dengan diha silkannya sel kelamin.Sel kelamin jantan dan betina yang dihasilkan akan mengalami fertilisasi. Tahapan selanjutnya ialah tahap sporopit, yaitu dimulai ketika zigot berhasil fertilisasi akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora.
  • Tumbuhan Lumut (Bryophyta) mengalami reproduksi seksual dan aseksual pada satu kali siklus hidupnya. Reproduksi seksual dengan menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, yaitu pada tahap gametofit. Pada tahap sporofit tumbuhan lumut menghasilkan spora. Reproduksi lumut secara aseksual dapat melalui gemmae atau kuncup.
  • Teknologi reproduksi pada tumbuhan meliputi vertikultur, hidroponik, dan kultur jaringan tumbuhan.
  • Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual melalui tunas, fragmentasi, dan partenogenesis.
  • Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi secara seksual dibagi menjadi hewan vivipar, ovipar dan ovovivipar.
  • Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi seksual dan tahap reproduksi aseksual dalam satu kali siklus hidup, misalnya pada ubur-ubur.
  • Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau perubahan struktur tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Metamorfosis da pat digolongkan menjadi metamorfosis sempuna dan metamorfosis tidak sempurna.
  • Rangkuman reproduksi tumbuhan dan hewan, Teknologi reproduksi pada hewan ialah melalui inseminasi buatan.
  • Hewan dan tumbuhan terjaga kelangsungan hidupnya selain melalui reproduksi juga melalui peristiwa adaptasi dan seleksi alam.

Kamis, 05 Agustus 2021

Tugas ke 1 BAB 2: Reproduksi Aseksual pada Hewan dan Tumbuhan

 Sebagai imbal balik belajar kalian silakan kerjakan kuis ini:

https://forms.gle/DXTF9Q4hZ73d67Vq5

 

Bab 2 Sistem Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan 

1. Reproduksi Aseksual pada Hewan

Hewan juga bisa mengalami reproduksi aseksual. Reproduksi aseksual hewan ada 3 yaitu Tunas, Fragmentasi dan Partenogenesis. Tunas adalah reproduksi aseksual dengan membentuk tunas seperti pada tumbuhan. Contohnya kelompok Porifera, Coelentarata dan Hydra sp.  
Berikut contoh pembentukan tunas pada Hydra sp. 

Fragmentasi adalah reproduksi aseksual pada hewan dengan cara memotong tubuhnya. Framentasi ada 2 tahap yaitu : 1). Fragmentasi : pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi 2 bagian atau lebih, 2). Regenerasi : setiap potongan tubuh induk membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada tubuh induk. 

Contoh hewan yang mengalami fragmentasi adalah cacing pipih yaitu planaria (Planaria sp). 

Partenogenesis adalah reproduksi aseksual yang betina menghasilkan ovum tanpa proses fertilisasi. Contohnya lebah, semut, kutu daun dan kutu air. Pada lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh menjadi lebah betina (steril), yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan (fertil). Lebah betina bertugas sebagai pekerja, lebah jantan bertugas menghasilkan sperma untuk membuahi ovum yang dihasilkan lebah ratu. Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telur dan telur tersebut akan mentetas menjadi lebah betina dan lebah jantan. 

2. Reproduksi Seksual pada Hewan

Reproduksi seksual pada hewan terjadi melalui perkawinan yang selanjutnya terjadi proses fertilisasi sehingga menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi individu baru. Pada hewan, fertilisasi ada 2 cara yaitu internal dan eksternal.  

Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan ovum oleh sperma terjadi didalam tubuh hewan betina. Contohnya : ayam, kucing, burung dan sebagainya. Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses peleburan ovum oleh sperma terjadi diluar tubuh hewan betina. Contohnya : katak, ikan dan sebagainya. 

Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, reproduksi aseksual hewan dibagi menjadi 3 yaitu : Vivipar, Ovipar dan Ovovivipar. 

Vivipar adalah hewan embrionya berkembang didalam rahim hewan betina (induknya). Disebut juga hewan beranak. Embrio akan memperoleh nutrisi melalui plasenta. Pada Mammalia, bayi hewan diberi nutrisi berupa susu (ASI jika pada manusia) yang dihasilkan oleh induknya. 

Contoh hewan vivipar : sapi (Bos taurus), kambing (Capra aegagrus), kuda (Equus caballus), kucing (Felis catus) dan sebagainya . 

Ovipar adalah hewan yang embrionya berkembang didalam telur. Disebut juga hewan bertelur. Telur ini dikeluarkan dari tubuh hewan betina dan dilengkapi oleh cangkang. Embrio yang berkembang didalam telur mendapatkan nutrisi dari kuning telur (yolk). 

Seringkali telur hewan di konsumsi oleh manusia, misalnya telur ayam. Telur adalah embrio yang dapat menetas jika dierami atau mendapat perlakuan seperti dierami. Telur terdiri atas kuning telur (yolk), membran vitelin, putih telur (albumin), kalaza, embrio, ruang udara, cangkang telur dan membran cangkang telur seperti gambar berikut : 


Pada telur ayam kampung, embrio tetap dijaga agar tetap berada diatas kuning telur oleh tali yang berada disamping kuning telur yaitu kalaza. Kuning telur mengandung protein, lemak, ion fosfor, zat besi, pigmen karoten dan air. Putih telur mengandung protein albumin, beberapa ion, air dan beberapa mineral, berfungsi melindungi embrio dari goncangan.

Ruang udara berfungsi menyediakan oksigen untuk embrio. Cangkang berfungsi melindungi telur dari kerusakan akibat goncangan atau kuman penyakit dan juga terdapat pori yang memungkinkan pertukaran gas pernapasan. 

Telur dapat menetas menjadi individu baru apabila dierami atau lingkungannya sesuai. Pada ayam, itik dan burung, telur dierami dibawah tubuh induknya. Sedangkan pada kura – kura dan penyu, telur dierami di bawah tanah sekitar pantai. 

Contoh hewan ovipar : burung, ayam (Gallus gallus), katak (Rana sp.), penyu (Celonia mydas) dan sebagainya. 

Hewan ovovivipar adalah hewan beranak dan bertelur. Embrio hewan ovovivipar berkembang didalam telur, namun telur tidak dikeluarkan dari tubuh hewan betina, melainkan hanya embrionya saja (anaknya) yang dilahirkan. Contohnya : kadal (Mabouya multifasciata) dan beberapa jenis ular. 

Hewan juga mengalami siklus hidup, sebagai contoh, hewan laut ubur – ubur (Aurelia aurita). Ubur – ubur bereproduksi secara seksual dan aseksual. Ubur – ubur sering dijumpai dalam bentuk medusa atau tahap generatif (menghasilkan sel kelamin). Sel kelamin yang dihasilkan, dilepaskan ke air dan mengalami fertilisasi sehingga membentuk zigot. 

Kemudian zigot berkembang menjadi larva, selanjutnya larva tumbuh menjadi skifistoma kemudian menjadi polip. Polip dapat berkembangbiak aseksual dengan membentuk tunas. Polip akan berkembang dan tersusun atas strobilus. Polip strobilus mengalami reproduksi aseksual yaitu dapat terlepas dan menjadi medula.

Berikut gambar siklus hidup ubur – ubur : 



Senin, 02 Agustus 2021

Gerak Pada Manusia


SISTEM GERAK PADA MANNUSIA

A. Pengertian Sistem Gerak Pada Manusia

        Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. 

        Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada materi yang akan datang.

B. Alat Gerak Manusia

1. Rangka

Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif

karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur

pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang

direkatkan oleh kalogen. Dalam perkembangannya bentuk tulang dan rangka tubuh

yang disusun dapat mengalami kelainan yang disebabkan oleh gangguan yang dibawa

sejak lahir, infeksi penyakit, faktor gizi atau posisi tubuh yang salah.

Bentuk TulangMenurut bentuknya tulang terbagi 3 macam, yaitu :

a. Tulang pipa

Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga. Contohnya tulang paha,

tulang lengan atas, dan tulang jari tangan. Tulang pipa berfungsi sebagai tempat

pembentukan sel darah merah

b. Tulang pipih

Bentuknya pipih ( gepeng ). Contohnya : tulang belikat, tulang dada, dan tulang

rusuk. Tulang pipih berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan

sel darah putih

c. Tulang pendek

Bentuknya pendek dan bulat. Contohnya : ruas-ruas tulang belakang, tulang

pergelangan tangan, dan tulang pergelangan kaki. Berfungsi sebagai tempat

pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Tulang Rawan

Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan

banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang

rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak

terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara

ruas-ruas tulang belakang. Mengapa bila anak-anak mengalami patah tulang, cepat

menyambung kembali ? Hal ini dikarenakan pada anak-anak masih banyak memiliki

tulang rawan, sehingga bila patah mudah menyambung kembali. Proses perubahan

tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.

b. Tulang Keras

Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel

tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat

kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3)dan kalsium fosfat

( Ca(PO4)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat

saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi

mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem

rangka. Contoh tulang keras : tulang paha, tulang lengan, tulang betis,tulang

selangka.

Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :

a. Bagian Tengkorak (Kepala)

Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel

darah merah dan sel-sel darah putih.

b. Bagian Badan

 Ruas-ruas tulang belakang

 Tulang rusuk

 Tulang dada

 Gelang bahu

 Gelang panggul

c. Bagian Anggota Gerak

 anggota gerak atas (tangan kiri dan kanan)

 anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan)

2. Fungsi Rangka Pada Manusia

 sebagai penegak tubuh.

 sebagai pembentuk tubuh.

 sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka).

 sebagai pelindung bagian tubuh yang penting.

 sebagai tempat pembentukkan sel darah merah.

 sebagai alat gerak pasif.

2. Sendi

Sendi merupakan hubungan antar tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Pada

manusia terdapat tiga (3) bentuk persendian, yaitu sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak.

Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses

terjadinya gerak.

Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga (3

macam) yaitu :

a. Sendi Mati

Sendi mati yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak

memungkinkan terjadinya pergerak kan, misalnya persendian antar tulang tengkorak.

b. Sendi Kaku

Sendi kaku yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga

masih memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara

ruas- ruas tulang sendi kaku

c. Sendi Gerak

Sendi gerak yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain

tidak dihubungkan dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas. Sedangkan sendi

gerak dapat dibedakan menjadi 4 macam:

1. Sendi Engsel

Sendi engsel yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah.Contohnya

persendian antara tulang paha dengan tulang betis dan persendian antara tulang

lengan dengan tulang hasta

2. Sendi Putar

Sendi putar yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar. Contohnya

persendian antara tulang leher dengan tulang atlas dan persendian antara hasta

dengan tulang pengumpil

3. Sendi Peluru

Sendi peluru yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah. Contohnya

persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas dan persendian antara

gelang panggul dengan tulang paha.

4. Sendi Pelana

Sendi pelana yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah. Contohnya

persendian pada ibu jari tangan dan persendian antara tulang pergelangan tangan

dengan Tulang tapak tangan.

3. Otot

Manusia tidak akan dapat melakukan pergerakan tanpa adanya otot, sebab otot

merupakan alat gerak aktif yang sangat penting bagi manusia. Menurut jenisnya, ada 3

macam otot, yaitu :

a. Otot Polos

Adapun cirri-ciri dari otot polos adalah sebagai berikut:

 Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya

menggelembung.

 Mempunyai satu inti sel

 Tidak memiliki garis-garis melintang (polos)

 Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot

polos disebut sebagai otot tak sadar.

 Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dll.

b. Otot Lurik

Adapun cirri-ciri dari otot lurik adalah sebagai berikut:

 Bentuknya silindris, memanjang.

 Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan

terang secara berselang-seling ( lurik ).

 Mempunyai banyak inti sel.

 Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot

lurik disebut sebagai otot sadar.

 terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot.

c. Otot Jantung

Adapun c iri-ciri dari otot jantung adalah sebagai berikut :

 Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti otot lurik,

gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.

 Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai

dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seperti otot lurik dan

dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.

4. Gerak dan Kerja Otot

a. Kerja Otot Manusia

Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek,

mengeras dan bagian tengahnya menggelembung membesar. Karena memendek maka

tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam

otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat

kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus

ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan

kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke

posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam

otot dengan kerja yang berbeda.

Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot

sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang

berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi,

sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis

menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua

otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.

 Gerak Antagonis

Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan

lengan bawah. Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang

melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot

yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di

lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi

dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi

dan otot bisep berelaksasi.

 Gerak Sinergis

Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama.

Contoh : gerak tangan menengadah dan menelungkup. Gerak ini terjadi karena kerja

sama antara otot pronator teres dengan otot pro nator kuadratus. Contoh lain gerak

sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika

kita bernapas.

C. Kelainan Tulang dan Otot

a. Kelainan Pada Tulang (rangka)

Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa

Faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena

makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang

dan rangka, antara lain :

 Kifosis : yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan

kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.

 Skoliosis :yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat

tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya,

sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang pung- gungnya menjadi

miring.

 Lordosis: yaitu kelainan tulang punggung membengko ke belakang, dikarenakan

kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.

 Rakhitis: yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya

berbentuk X atau O.

 Polio: yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan

tulangnya mengecil dan abnormal.

b. Kelainan Pada Otot

Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal

Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam. Faktor luar dapat

diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi

karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih. Beberapa

contoh kelainan pada otot, diantaranya :

 Tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun

bakteri.

 Atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio

atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.

 Kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan

otot Trapesius meradang.

 Kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga

otot menjadi kejang.

 Keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot

bekerja berlawanan arah.

(reposting) Link Vedio ini bisa menambah penjelasan untuk memahami : https://youtu.be/j3_srQTE5qs

Untuk tugas ke 2 kerjakan  di link ini: https://forms.gle/GsFQgWwhNRqxBkUq7

Contoh soal dan pembahasan tentang persilangan

 Latihan soal persilangan: Ikuti penjelasan dalam vedio catat dalam buku tulis langkah dan caranya/pembahasannya setiap soalnya, sehingga ka...